Beberapa Hal Tentang Versi/Gagrak Wayang Kulit

Berikut ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan tambahan pengetahuan untuk melengkapi pemahaman kita tentang Gagrak Wayang Kulit yang ada di Nusantara.

Gatutkaca_Gagrak_Cirebon

Gatutkaca Gagrak Cirebon

  1. Setiap style wayang kulit dari daerah tertentu yang mempunyai ciri khas/daya pembeda dapat disebut Gagrag (bentuk, pewarnaan, sampai penyajian wayang kulit.). Karena gagrag dapat diartikan sebagai style. Sebuah gagrag biasanya masih dapat dibagi lagi menjadi Sub Gagrag.
  2. Wayang kulit Solo biasanya dicirikan dengan bentuk wayang tegak dan cenderung kurus, sedangkan wayang kulit Yogyakarta lebih nampak pendek, gempal dan posturnya menunduk.
  3. Gagrak juga mempengaruhi kisah dan cara menampilkan wayang, diantaranya: Gagrak Solo, anak Bima berjumlah dua yaitu Antareja dan Gatotkaca. Sedangkan di Gagrak Yogyakarta, anak Bima berjumlah 3; Gatotkaca, Antaredja dan Antasena. Gagrak Banyumas ada 4, yaitu Gatotkaca, Antasena, Antareja, dan Srenggini. dan banyak lagi lainnya.
  4. Perbedaan gagrak dan cerita punakawan. Di Jawa Tengah, punakawan terdiri dari: Semar, Gareng, dan Petruk. Di Banyumas, punakawan terdiri dari: Semar, Bawor, Petruk, dan Gareng. Di Cirebon, punakawan terdiri dari 9 tokoh. Di Jawa Timur, dikatakan anaknya Semar cuma Bagong. Sedangkan di Bali bernama Tualen.
  5. Warna merah pada tokoh wayang identik dengan tokoh tersebut cenderung temperamental, seperti warna tokoh Kurawa. Meskipun tidak semua tokoh yang diwarnai merah selalu pemarah, seperti: Baladewa dan juga Ratu Mandura.

Demikian beberapa hal tambahan untuk melengkapi pemahaman kita dalam mengenal Seni Budaya Wayang Kulit di Nusantara. Semoga Bermanfaat.

Labels: