Berikut ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan tambahan pengetahuan untuk melengkapi pemahaman kita tentang Gagrak Wayang Kulit yang ada di Nusantara.

Gatutkaca Gagrak Cirebon
- Setiap style wayang kulit dari daerah tertentu yang mempunyai ciri khas/daya pembeda dapat disebut Gagrag (bentuk, pewarnaan, sampai penyajian wayang kulit.). Karena gagrag dapat diartikan sebagai style. Sebuah gagrag biasanya masih dapat dibagi lagi menjadi Sub Gagrag.
- Wayang kulit Solo biasanya dicirikan dengan bentuk wayang tegak dan cenderung kurus, sedangkan wayang kulit Yogyakarta lebih nampak pendek, gempal dan posturnya menunduk.
- Gagrak juga mempengaruhi kisah dan cara menampilkan wayang, diantaranya: Gagrak Solo, anak Bima berjumlah dua yaitu Antareja dan Gatotkaca. Sedangkan di Gagrak Yogyakarta, anak Bima berjumlah 3; Gatotkaca, Antaredja dan Antasena. Gagrak Banyumas ada 4, yaitu Gatotkaca, Antasena, Antareja, dan Srenggini. dan banyak lagi lainnya.
- Perbedaan gagrak dan cerita punakawan. Di Jawa Tengah, punakawan terdiri dari: Semar, Gareng, dan Petruk. Di Banyumas, punakawan terdiri dari: Semar, Bawor, Petruk, dan Gareng. Di Cirebon, punakawan terdiri dari 9 tokoh. Di Jawa Timur, dikatakan anaknya Semar cuma Bagong. Sedangkan di Bali bernama Tualen.
- Warna merah pada tokoh wayang identik dengan tokoh tersebut cenderung temperamental, seperti warna tokoh Kurawa. Meskipun tidak semua tokoh yang diwarnai merah selalu pemarah, seperti: Baladewa dan juga Ratu Mandura.
Demikian beberapa hal tambahan untuk melengkapi pemahaman kita dalam mengenal Seni Budaya Wayang Kulit di Nusantara. Semoga Bermanfaat.
Labels: Budaya